#bhagawadgita-1

Posted: December 7, 2013 in Uncategorized


Bhagawadgita, bab 16, sloka 24 :

Tasmach chhastram pramanam te
Karyakarva vyavasthitau
Jnatva sastra vidhanoktam
Karma kartum iha rhasi

karena itu biarlah kitab-kitab sastra
Menjadi petunjukmu untuk menentukan
Yang harus dikerjakan dan tak patut dikerjakan
Dan mengetahui apa yang terumuskan
Dalam ajaran-ajaran kitab sastra ini
Kerjakanlah tugas-kewajibanmu di dunia ini

–Kitab suci tidaklah terbatas kepada 1 ajaran agama saja, melainkan semua ajaran agama yg menuntun qt kepada Tuhan #bhagawadgita 16:24,–

Disinilah salah satu alasan saya mencintai ‘Hindu’
Hindu itu damai..
Hindu tidak pernah mengkafirkan yang lain..

kalau yang dipercaya adalah Tuhan itu 1, dan qt menyebutnya dengan nama yang berbeda dan mencapainya dengan jalan berbeda..
Bukankah Tuhan tidak minta dibela dengan jalan menjelek-jelekan agama lain? ๐Ÿ˜ฆ

Tuhan ada dimana-mana, termasuk di dalam diri setiap orang. Ketika kita menyakiti sesama artinya qt menyakiti Tuhan juga..
Bukankah Tuhan tidak minta dibela dengan jalan menyakiti bahkan membubuh sesama? ๐Ÿ˜ฆ

640

Posted: November 13, 2013 in Uncategorized

Selama hidup di jakarta, mungkin ‘640’ yang selalu setia mengantar saya.. 640 ini metromini jurusan Tanah Abang-Pasar Minggu…. Yah, rute saya hari-hari paling gatsu-thamrin aja, wisma mulia-menara thamrin aja, kenapa 640? Ya jawabannya ga lain karena ga ribet dan ‘murah’ -awalnya ๐Ÿ™‚

Saya nemuin dan belajar banyak hal dari 640 ini,
Mulai dari lari2 ngejar metromini yg berhenti naik-turun di tengah jalan. Kecuali saat nge’time di depan stasiun sudirman, kenapa ga pernah ada 640 yang bener2 berhenti santai buat naikin-nurunin penumpang? ini tentang rebutan penumpang, salip-salipan kebut-kebutan itu biasa.. Prinsipnya mungkin, siapa cepat dia dapat kali yah? Pokoknya buat antisipasi ini, ‘harus turun pake kaki kiri..’ *sy pernah hampir jatuh gara2 salah kaki, yah, sy kan memang susah bedain kanan kiri ๐Ÿ™‚

Namanya di kendaraan umum dan tempat umum, ya begitulah, waktu itu ada ibu2 yang tiba2 ribut kehilangan HP/ dompet dari tasnya, temen juga 2x hilang HP di 640, katanya harus hati2 naik ini, karena banyak copet.. Yah, balik lagi,sebenarnya ga cuma di 640, namanya hidup itu ya harus hati-hati dan selalu waspada..:)

Para pengumpul recehan juga banyak bgt macemnya,
Mulai dari yang nyanyi ala kadarnya sampe yang bagus mendekati sempurna, ada juga yang berpantun, bercerita, sampe bernarasi berkomentar tentang negeri dan para pejabat juga pemerintah. Pokoknya, mau jenis ngamen apa aja lengkap disini, ahh.. Saya seolah ada di sebuah tempat pertunjukan, dan saya belajar ikhlas dari mereka,sesusah apapun hidup mereka di depan banyak orang mereka masih berusaha mencari rejeki dengan cara menghibur orang lain, itu susah loh sodara-sodara … ๐Ÿ™‚

Pengemis juga banyak macamnya, dari yang bawa anak kecil, sampe yg bawa kakek/ nenek tua yg sudah buta.. *saya selalu ga tega, ngeliat orang tua yg masih susah payah mengais recehan di jalanan.. Mereka selalu menjadi cambuk keras buat saya, membuat mimpi saya untuk membahagiakan kedua orang tua saya semakin jelas! Yah, hidup mati saya disini untuk kedua orang tua saya…. Dan na janji secepatnya ya ma pa ๐Ÿ™‚

Ada juga yang berjualan, saya pernah bertemu bapak2 penjual masker dan tisu seribu rupiah, dengan tangan kanan kiri tidak normal, yah beliau cacat.. Rasanya malu sama diri sendiri, di tengah kesempurnaan yang Hyang Widhi kasih, saya lupa bersyukur dan sering mengeluh… ‘Lihat bapak itu, tetap tersenyum walaupun orang menatap aneh padanya, walaupun orang menganggap remeh,dan tetap berusaha walaupun untuk mendapat seribu rupiah saja susah.. Yaampun, saya jd sadar, kerjaan sy sekarang ga ada apa2 susahnya dibanding usaha beliau mengumpulkan rejeki ๐Ÿ˜ฆ

Dan masih banyak lagi pokoknya yg sudah saya temui, intinya… saya lebih beruntung dari mereka, dan harusnya saya lebih bersyukur dan ga seharusnya saya banyak mengeluh… Lihat ke bawah, maka banyak hal yang membuatmu menjadi lebih rendah hati dan tetap berhati-hati…

Penampahan Galungan

Posted: October 22, 2013 in Uncategorized

210 hari itu ga terasa ya.. Tau-tau udah Galungan lagi.. Selamat Hari Raya Galungan, selamat merayakan kemenangan dharma melawan adharma..

Sebenarnya jadi pengen posting tentang Penampahan Galungan, kenapa? Ga kenapa-kenapa juga sih.. Pengen nyampein pendapat pribadi aja, karena temen-temen heboh sama postingan tentang ‘nampah’ ๐Ÿ™‚

Ah, iya sih pas kebetulan juga sama Idul Adha, lagi pada heboh pesta sate dan gule kambing ditambah rendang sapi.. Hari ini di twiter, bbm rame sama postingan ngelawar, dll…

Sebenernya Penampahan Galungan, memang berasal dr kata tampah yang artinya ‘membunuh/menyembelih’, tapi membunuh disini bwt saya adalah membunuh sifat-sifat binatang yang ada dalam diri.. Jadi diri kita benar -benar berjuang melawan adharma, membunuh sifat-sifat binatang / adharma.. Jadi esok harinya, di Galungan kita merayakan kemenangan dharma atas adharma… ๐Ÿ™‚

Pura Rawamangun

Posted: October 20, 2013 in Uncategorized

Pura Rawamangun hari ini indah sekali..
Dari pelinggih-pelinggih yg mewastra begitu indah..
Dari kidung-kidung suci yang terlantun..
Dari wangi dupa yang lebih semerbak..
Berbeda dari weekend-weekend biasanya..
Wangi-wangi Hari Raya Galungan dan Kuningan sudah mulai terasa.. Ah, saya rindu!! ๐Ÿ™‚

hello Jakarta

Posted: October 14, 2013 in Uncategorized

Haaayy, lama sekali saya tidak bermain ke blog ini.. Maafkan saya ya sodara blog ๐Ÿ™‚

Saya sudah pindah ke jakarta, yah tepatnya kembali kesini ๐Ÿ™‚ dan saya benar-benar merasakan kerasnya jakarta ini.
Semua orang berlari, berebut, berdesakan disini, macam-macam cara mereka mengais rejeki, mulai dari menjadi penghuni gedung-gedung tinggi dari pagi bahkan sampai larut malam, mengamen di kopaja metromini, berjualan di jembatan penyebrangan, hidup di jalanan… Pokoknya bermacam-macam!!

Dulu saya dilahirkan disini, di matraman jakarta timur, dulu bapak sama mamah masih tinggal di kamar kontrakan yang sempit, yang kasur, kompor jadi satu, yang kamar, ruang tamu, ruang makan dan dapur jadi satu di sepetak ruangan..

Waktu SMP bapak pernah ngajak saya liburan ke jakarta, tapi mungkin ini lebih ke napak tilas kali yah, bapak ajak saya ke kamar kontrakan (yang ukurannya masih lebih luas kamar kostn saya di bandung). Ke tempat kerja bapak pertama, sebuah tempat service barang elektronik di seberang stasiun jatinegara,tempat ini mungkin sangat berjasa buat hidup saya, jadi ceritanya dulu bapak pernah dikasih AC rusak yang tdk terpakai dari tempat ini, tapi bapak benerin dan jual untuk nebus saya keluar dari rumah sakit waktu mama ngelahirin saya.. Saya juga diajak ke pondok indah, tempat dimana bapak jd sopir.. Yah, jakarta menyakitkan kalau di ingat-ingat lagi, jakarta itu semacam tempat yang selalu mengingatkan saya untuk hidup ‘sadar’ dan kerja keras… Semoga tidak lama untuk saya bisa menguasaimu, saya akan berjuang disini demi mama dan bapak, karena 23 tahun lalu saya tau seberapa keras mereka berjuang demi saya ๐Ÿ™‚

bagaimanapun kamu mencari kerja, tidak akan saya berikan


kata-kata itu akhir – akhir ini terus terngiang-ngiang di telinga saya, jujur saya takut kalau itu semua adalah nyata..

Tapi,

bukankah Tuhan itu adil ?

bukankah Tuhan tahu apa yang paling terbaik untuk kita?

bukankah sesuatu yang ditakdirkan menjadi hak kita, Tuhan tidak akan membiarkanya menjadi milik orang lain?

Apa ini cara Tuhan untuk mengingatkan saya ?

Saat saya KP di bali, saat itu pertama kalinya saya pergi ke sana, setelah beberapa tahun lamanya kami sekeluarga tidak pernah datang. tempat itu, tempat yang selalu saya rindukan Pura Dalem Sukun..

Malam itu, saya datang karena kondisi saya yang mungkin boleh saya bilang menyedihkan.. eh tidak! (saya tidak boleh mengeluh!!) saat itu kondisi saya masih sering jatuh – jatuh, berobat kesana – kesini nggak ada kemajuan juga.. merepotkan orang – orang disekitar saya. Dibilang kena sakit yang tidak – tidak, dibilang sakit ayan, dibilang uyak betara karena nggak pernah mebakti.. tapi sudahlah, saya tau Tuhan sayang saya, dan Tuhan mau membuat saya lebih kuat dengan kata – kata yang macam – macam itu.. mungkin ini cara Tuhan mengingatkan saya.. ๐Ÿ™‚

Singkat cerita, bapak mengajak kami sekeluarga mebakti di Pura Dalem ini, awal tujuan kami adalah “mencari kawitan”.. ya, mungkin berbeda dengan orang – orang bali kebanyakan yang sudah tau kawitan (garis leluhur), kami sekeluarga tidak tahu dimana kawitan, bukan cuma sekeluarga, tapi 1 sanggah, 1 sanggah gede dan 1 pura keluarga saya pun tidak tahu dimana kawitannya. walupun mungkin, selain kami masih ada orang-orang dan keluarga – keluarga lain yang bernasib sama..

Karena di desa, pura keluarga saya adalah Pura Dalem Sangsi, ada petunjuk untuk mencari satu pura dalem lagi disini.. dan bapak inget, ada pura dalem lagi yaitu Pura Dalem Sukun.. waktu kecil bapak sering kesini, tapi entah kenapa semakin tua, semakin nggak ada yang kesini.. (di postingan selanjutnya saya akan menceritakan dengan lebih detail ๐Ÿ™‚ ) malam itu saya sekeluarga datang dengan niat untuk sembahyang, membawa pejati dan minta tolong Jero Mangku disana untuk menyampaikan maksud kedatangan kami.. pertama, karena minta petunjuk tentang kawitan, dan yang kedua karena kondisi saya.. bapak percaya, mungkin ini saling berkaitan..

saat saya sekeluarga sembahyang, entahlah getaran itu datang dari mana dan saya tidak bisa lagi mengendalikan getaran itu, kalau bahasa umumnya mungkin dalam keadaanย tranceย , mungkin ini dalam bahasa balinya dikenal dengan kerauhan.. maksud yang didapat saat itu adalah keadaan saya seperti ini karena saya diminta untuk ngayah, dan diminta kesiapan saya.. karena kondisi saya yang masih kuliah dan di bandung yang membuat sangat terbatas, bapak meminta untuk mengijinkan saya sampai selesai kuliah.. (entahlah, saya tidak tahu pasti bagaimana tawar-menawar ini bisa terjadi dan apa dasarnya) secara garis besar adalah ‘setelah selesai kuliah saya akan ngayah disini.. diย Pura Dalem Sukun.. ‘

Dan benar saja, setelah malam itu, kondisi saya membaik.. saya mulai tidak jatuh – jatuh lagi, saya bahkan sudah mewinten dua kali, dua – duanya karena diminta,ย pertama di Pura Kopo oleh nabe di pura sana yang saya lupa mukanya sekarang, beliau hanya berpesan kepada saya untuk mewinten, dan kedua di Pura Dalem Sangsi inipun diminta oleh mangku di desa saya.. dan selanjutnya di Pura Dalem Sukun, saat saya benar – benar sudah selesai kuliah dan sudah siap tentunya, sebagaimana mestinya janji saya di malam itu.. Awalnya saya nggak tau apa itu mewinten, dan apa dampaknya buat kehidupan saya.. yang saya inginkan, saya hanya ingin hidup saya kembali normal, tidak merepotkan orang – orang disekitar saya, tidak jatuh – jatuh yang harus digotong – gotong, ย tidak ngamuk – ngamuk seperti orang gila, dan saya ingin kembali menjadi diri saya yang dulu ๐Ÿ™‚

Setelah selesai kuliah, mungkin saya lupa dengan janji saya di malam itu..( ya saya melupakannya..) saya lebih tertarik mengejar cita – cita saya, saya ingin seperti teman- teman saya yang lainnya, yang lulus langsung dapat kerja, dari senin sampai jumat, dari pagi sampai sore bahkan malam bekerja, dan beristirahat saat weekend.. rasanya buat saya yang belum bekerja itu terlihat sangat menyenangkan.. dengan semangat saya mengikuti setiap tes, perusahaan yang saya ikuti tes nya pun bermacam – macam.. tapi ketika sudah didepan mata ada saja halangannya.. bahkan ketika siap sign kontrakpun bisa gagal.. Ohya, saya berhasil lolos di tiga perusahaan, pertama perusahaan IT (pacar saya bekerja di anak perusahannya), saya gagal tanda tangan karena saya sakit.. kedua perusahaan kontraktor BUMN, saya gagal tanda tangan karena saya sakit juga, dan terakhir di bank asing, saya gagal tanda tangan juga karena ada satu hal yang menimpa keluarga saya, dan saya memilih untuk kembali ke Cilacap dan bersama keluarga saya.. saat seperti ini, saya selalu menghibur diri dalam hati “toh, rejekimu nggak akan ketuker may..


Mungkin benar, Tuhan selalu punya cara untuk mengingatkan saya.. setelah saya gagal tanda tangan di bank itu, pada suatu sore bapak mengingatkan saya tentang janji malam itu “Na, na punya janji.. yasudah, kalau memang sudah siap.. bayar janji itu” , dalam hati saya ingin bertanya, siapa yang mengharuskan saya membuat janji dan sekarang harus menepatinya? kenapa harus saya? bolehkah saya meminta keaadaan saya tidak seperti ini.. tapi balik lagi, harusnya saya tetap bersyukur, saya milik siapa, dan kepada siapa harusnya saya kembali.. apa bisa saya lari? jawabanya.. TIDAK!ย 

Saya akhirnya pulang ke bali, sebenarnya saya pulang saat itu lebih karena keputus-asaan saya.. jujur, saya ingin seperti teman – teman saya yang lain.. tapi ingat keinginan awal saya, saya hanya ingin saya hidup normal sama seperti yang lainnya.. yah, manusia memang nggak ada puassnya yah.. saya sudah dikasih sehat dan normal saja harusnya sudah bersyukur, ini minta bonus – bonus lainnya..padahal janji saja belum ditepatin.. Saya pulang tepat ย satu hari sebelum odalan diย Pura Dalem Sukun..ย saya ketemu jero mangku, dan menceritakan keadaan saya setelah lulus, beliau hanya tersenyum, dan berpesan..

ada yang harus kamu selesaikan dulu disini, bareng – bareng belajar yah sama anak saya, nunas suweca Hyang Widhi, minta waktu lagi, biar nggak kadung keiket..”

saya pun dengan polos menjawab, “Jero Mangku, apapun yang menjadi janji saya, baiklah sekarang saya bayar.. saya capek, dan saya pasrah.. apapun yang semestinya harus terjadi, terjadilah

terdengar sangat putus asa memang jawaban saya, tapi jujur.. itulah yang saya rasakan.. saya bisa apa selain pasrah dan percaya, suatu saat nanti akan ada waktunya… ๐Ÿ™‚

jumat bala

Posted: July 5, 2013 in Uncategorized


Saya datang untuk menagih janji..
Pulanglah..
Sudah lama kamu kutunggu..
Apalagi akan kau cari disini?
Pulanglah..
Bagaimanapun kamu mencari kerja,
Tidak akan aku berikan,
Karena disini lah tugasmu..
Tugasmu, bersama Saya..

Bukankah akhirnya tujuan semua makhluk adalah bersatu denganMu, tapi kenapa jalan kesana untuk saat ini terlihat lebih ‘menyenangkan’ daripada jalan bersatu denganMu?

saya siap

Posted: July 4, 2013 in Uncategorized

Dulu orang bilang saya ayan..
Sekarang orang bilang saya gila..
Tapi percayalah, saya normal..
Hanya saya belum menemukan cara kita bersama,
Yang membuat seolah saya berbeda..

Cukup!! saya menyerah..
Saya menetapkan hati, untuk menepatinya..
‘Tuhan, jika Kau berkehendak, berkehendaklah.. Saya Siap..’

baru

Posted: June 26, 2013 in spiritual story

Ada sesuatu yang baru loh dalam hidup saya…

Tempat Baru!

Ini bukan tempat sembarang tempat, tapi disini saya berjanji akan lebih banyak menghabiskan waktu saya.. sambil menunggu dimana semestinya saya mengabdi..

Baju Baru!

Ini bukan baju sembarang baju, tapi baju inilah yang nantinya akan mengubah hidup saya kedepannya.. Semoga nantinya saya nggak akan keberatan baju yah, dan bisa menyelesaikan semua yang semestinya saya selesaikan..

Kebiasaan Baru!

Ini kebiasaan, bukan kebiasaan yang biasa.. Luar biasa! dan tolong tuntun saya untuk mulai membiasakannya dalam hidup saya yah Hyang Widhi..

Welcome to a new life, Mayaaa… Hope your happines were here! ๐Ÿ™‚

suka

Posted: June 17, 2013 in Uncategorized

Saya suka kelinci, karena telinganya panjang.. Dia mau setia mendengarkan apapun yang saya ceritakan, disaat diluar sana terlalu banyak komentar tanpa mau mendengar terlebih dahulu..

Saya suka teratai, karena dia semakin indah walaupun tempat dia tumbuh kotor, berlumpur dan menjijikan.. Dia mengajari saya untuk menjadi kuat bahkan semakin indah seburuk apapun keadaan yang ada..

Saya suka warna merah, karena menurut saya mewakili keberanian, semangat dan perjuangan yang tak henti.. Itu yang saya butuhkan untuk hidup!

Saya suka milkita melon, entahlah karena apa.. Mungkin, karena rasa itu yang paling nyaman di lidah saya, bukan! Karena rasa itu yang mengingatkan saya kepada kamu..